Kolom Akhir: Jatuh Cinta oleh Bunga Hening Maulidina




Aku lupa pada detail salah satu tulisan Soe Hok Gie. Pokoknya berisi tentang orang-orang yang menghabiskan waktunya, entah untuk ziarah, untuk orang yang dicintai, dan sebagainya. Aku lupa bagaimana bunyinya. Kendati begitu, aku tak lupa tetap mencontek konsepnya. Intinya ada orang yang memilih ramai, ada yang menetapi gumam, pun pada diri kita ada “sang aku” yang mencintai apa yang ia pegang.
Aku memetik keyakinan seorang teman bahwa selalu ada rahmat besar dalam setiap kebiasaan kecil. Berkait dengan itu, dalam dunia tulisan, aku menemukan banyak ragam jalan. Ada mereka yang menemui tulisan lewat tafsiran atas hidup. Juga mereka yang ditemui tulisan lewat pergolakan keras. Setiap masing-masing menemukan media peristirahatannya. Entah itu pada media massa, pada buku, laman pribadi, atau entah pada apalagi.
Di luar berbagai anugerah karya-karya sastra, seringkali aku tidak bisa menolak untuk lebih mencintai tulisan yang privat. Tulisan yang sekadar menulis, tapi ternyata tulisan itu berbicara lebih banyak padaku. Akhirnya tulisan-tulisan ‘kecil’ itu mencuriku. Sekaligus aku mencuri mereka secara diam-diam.
Aku berutang banyak pada berbagai halaman-halaman pribadi yang kujelajahi diam-diam. Barangkali yang menulis tidak diakui sebagai penulis. Namun bagiku, merekalah orang-orang yang sudah menulisiku.
Aku tidak bisa menyebutkan nama-nama, meski kadang ingin sekali kusebutkan.Tapi ada tulisan salah seorang yang sampai kini membuatku terjebak dalam situasi aneh ketika membaca tulisannya. Duh, ini baper sekali.
   Aku menelusurinya dan tidak menemui jejak-jejak sastra. Kecuali aku mendapati bekas tapak bahwa ia senantiasa melangkah ke mana saja untuk belajar, membaca, dan memprasastikannya dalam bentuk apa saja, bukan hanya tulisan. Kurasa dialah orang yang jujur menafsir.
   Orang ini mungkin tidak akan diingat oleh anugerah dan penghargaan penulisan. Namun, aku yakin dia mendapatkan yang lebih dari itu. Dia berjalan di tulisan tanpa popularitas nama. Anonim yang patut untuk dibaca. Meski, sayangnya aku tidak bisa menyebutkannya. Apalagi kriteria kesukaanku belum tentu jadi kesukaanmu. Maka, setiap kita bisa menemukan orang-orang semacam itu. Tapi, terserah padamu, apakah kau juga akan jatuh cinta atau tidak. Salam.

Share:

0 komentar